top of page

SEJARAH

Untitled-1.png

2012

  • Pembentukan Second Chance Foundation berawal dari kegiatan Napi Craft. Napi Craft merupakan kegiatan yang menjadi sarana promosi dan publikasi untuk memamerkan serta memasarkan produk-produk berkualitas karya warga binaan agar diterima serta diperhatikan masyarakat. Berbagai macam karya dan kerajinan dari para warga binaan dipamerkan pertama kali di Gedung The East, Jakarta.​
     

  • Pameran ini diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) yang dipimpin Evy Amir Syamsudin dengan melibatkan sejumlah pihak swasta. Pameran itu diresmikan oleh Menkumham Kabinet Indonesia Bersatu II, Amir Syamsudin dan berlangsung pada tanggal 17-21 Desember 2012.

2013

  • Napi Craft kembali digelar atas kerja sama dengan Katumbiri Expo 2013. Pameran berlangsung di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC). Dalam acara ini, Dharma Wanita Persatuan Kemenkumham yang dipimpin Evy Amir Syamsudin menggandeng instansi lain, seperti Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Koperasi dan Ekonomi Kreatif.
     

  • Pameran berlangsung pada tanggal 11-15 Desember 2013 dan diresmikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Gumelar.

2014

  • Pada tanggal 11 hingga 14 Juli 2014, Napi Craft terselenggara bekerja sama dengan Festival Ekonomi Kreatif (FESRA) di Cendrawasih Assembly Main Lobby dan Plenary Hall Jakarta Convention Center. Bertindak sebagai Ketua Panitia FESRA, Evy Amir Syamsudin melibatkan sejumlah instansi, seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Hukum dan HAM, dan Kementerian BUMN. Dengan tema Harmoni Tanpa Batas dalam Bentuk dan Corak, pameran ini dibuka oleh Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono.
     

  • Di tahun ini, Second Chance Foundation mendapatkan pengesahan pendirian badan hukum berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-07728.50.10.2014.

2015

  • Evy Amir Syamsudin meluncurkan buku Voicing the Voiceless terbitan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki (TIM), 6 Mei 2015. Buku ini berisi catatan pemikiran, pengalaman dan perenungan Evy selama mendampingi suaminya, Amir Syamsudin yang menjabat Menkumham Kabinet Indonesia Bersatu II. Selama tiga tahun, Evy berkunjung ke berbagai lembaga pemasyarakatan (Lapas) di seluruh Indonesia, bertemu dengan ribuan narapidana, mendengarkan kisah hidup mereka dan menyuarakan isu pemberdayaan narapidana.
  • Pada tahun 2015, Second Chance Foundation juga telah menjalin perjanjian kerja sama dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM berdasarkan dokumen Nomor PAS.7-PK.01.08.03-613 dan Nomor 001/SCF/PKS/V/2015. Kerja sama tersebut diperpanjang berdasarkan dokumen Nomor PAS-10.HH.05.05 TAHUN 2020 dan Nomor 002/PKS/SCF/IV/2020.
  • Di tahun yang sama, Napi Craft kembali digelar di Gedung The East, Jakarta dengan tema Creativity from the Voiceless pada 21-24 Desember. Pameran yang mengusung berbagai karya dan kerajinan buatan warga binaan ini diresmikan Menkumham Yasonna Laoly.

2016

  • Napi Craft kembali dilaksanakan pada 10-13 November 2016. Untuk mendekatkan karya dan kerajinan buatan warga binaan ke publik, pameran kali ini digelar di pusat perbelanjaan Grand Indonesia, Jakarta. Second Chance Foundation menggandeng Kemenkumham dan sejumlah korporasi yang memiliki kepedulian sosial tinggi untuk menggelar acara tersebut.

  • Di pameran ini, sebanyak 360 produk unggulan kreasi warga binaan ditampilkan dan dijual. Produk-produk ini terdiri dari berbagai macam jenis, seperti produk fashion, kerajinan tangan, kuliner dan mebel. Produk-produk tersebut dibuat oleh para narapidana yang berasal dari 23 Divisi Pemasyarakatan di Indonesia serta didukung 50 mitra Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

2017

  • Second Chance Foundation bekerja sama dengan Kementerian Hukum dan HAM serta Pusat Kebudayaan Italia menyelenggarakan perayaan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret 2017 dengan tema Be Bold for Change. Acara ini bertujuan agar publik memberikan perhatian lebih besar kepada para warga binaan dan mantan warga binaan perempuan yang tetap memiliki peran penting dalam pembangunan, namun kerap terpinggirkan karena status sosial mereka tercoreng dengan stigma negatif masyarakat.​​​
  • Setelah meluncurkan buku Voicing the Voiceless, refleksi pemikiran Evy Amir Syamsudin dituangkan ke buku terbaru berjudul Made in Prison: Evy Amir Syamsudin Memajukan Karya Narapidana. Buku yang ditulis oleh Feby Indirani dan diterbitkan KPG ini berisi refleksi Evy membimbing para narapidana dan mewujudkan visinya dalam memanusiakan mereka.
  • Di sisi lain, Second Chance Foundation bekerja sama dengan The East menggelar Second Chance Charity Run sebagai ajang sosialisasi dan pengumpulan dana publik untuk mendukung program pembinaan warga binaan di lembaga pemasyarakatan.

2018

  • Second Chance Foundation kembali bekerja sama dengan Kemenkumham serta Pusat Kebudayaan Italia untuk menggelar perayaan Hari Perempuan Internasional pada 9 Maret 2018 dengan tema "Liberty in Creativity". Acara ini merupakan pagelaran seni warga binaan pemasyarakatan dan berkolaborasi dengan musisi asal italia, Vinicio Capossela. Kegiatan ini sekaligus memuat peluncuran buku Made in Prison: Evy Amir Syamsudin Memajukan Karya Narapidana.

  • Pada tanggal 31 Oktober-7 November 2018, Second Chance Foundation bersama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham menggelar pameran seni para warga binaan bernama Napi Craft, di Museum Seni Rupa dan Keramik, Jakarta. Berbagai karya seperti lukisan, kerajinan sulam, robot dari kemasan korek gas, kerajinan amigurumi, instalasi replika sepeda motor dari lintingan koran, hingga batik dipamerkan dalam acara yang bertajuk “HOPE’ ini.

2019

  • Second Chance Foundation menggelar Second Chance Charity Run dengan tema We Run For Your Second Chance pada tanggal 21 Juli 2019 di LOT 16 Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta. Ajang ini untuk memperingati Hari Internasional Nelson Mandela pada tanggal 18 Juli 2019.

  • Kali ini, Second Chance Foundation berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham, United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) dan Kedutaan Besar Afrika Selatan. Second Chance Foundation juga mengajak sejumlah komunitas lari untuk berpartisipasi. Acara ini diikuti hampir 2000 peserta terdiri dari peserta kategori 10K dan kategori 5K.

  • Dana donasi dari kegiatan lomba lari kategori 5K dan 10K ini disalurkan untuk pemenuhan sarana dan prasarana pengembangan keahlian warga binaan pemasyarakatan di seluruh Indonesia. Masyarakat diajak untuk menyebarkan semangat positif guna menghapus stigma negatif terhadap WBP melalui kegiatan Second Chance Charity Run 2019.

2020

  • Di tahun ini, Second Chance Foundation memperpanjang perjanjian kerja sama dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) hingga tahun 2025 berdasarkan dokumen Nomor PAS-10.HH.05.05 TAHUN 2020 dan Nomor 002/PKS/SCF/IV/2020.

  • Second Chance Foundation tetap melangsungkan berbagai kegiatan dengan memerhatikan protokol kesehatan secara ketat, seperti pemeriksaan suhu tubuh, mengunakan hand sanitizer, memakai masker, menjaga jarak hingga pertemuan tatap muka secara virtual. Hal itu guna memastikan program-program pemberdayaan untuk para WBP tetap berjalan secara konsisten dengan mempertimbangkan pencegahan wabah corona. Misalnya, Second Chance Foundation terlibat dalam penjurian lomba cerita pendek (cerpen) yang digelar Ditjen PAS Kemenkumham dalam rangka Peringatan HUT Ke-75 Republik Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2020.

  • Second Chance Foundation juga memberikan dukungan simbolis 3 alat, yakni alat pemotong sandal; mesin press kaus; dan mesin press pin ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Salemba, Jakarta. Ketiga alat tersebut dimanfaatkan WBP di Lapas Kelas IIA Salemba untuk memproduksi sandal, kaus atau pin dengan merek LASAMBA.

  • Dalam mendukung pencegahan dan penanganan wabah corona, Second Chance Foundation dengan dukungan para donatur, memberikan bantuan berupa baju hazmat, masker kain, hand sanitizer, faceshield dan konsumsi ke sejumlah rumah sakit, lembaga pemasyarakatan, panti jompo dan panti asuhan yang tersebar di wilayah Indonesia.

  • Sebelum pandemi corona, Lapas Kelas IIA Salemba, Jakarta dan Second Chance Foundation melakukan serah terima hasil karya WBP berupa replika motor Harley Davidson yang dipamerkan di Gedung The East, Jakarta. Second Chance Foundation juga menggelar pelatihan batik ramah lingkungan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Semarang. Peserta yang ikut dalam pelatihan batik adalah 33 orang yang terdiri dari WBP dan petugas kegiatan kerja.

  • Second Chance Foundation kembali memperingati Hari Wanita Internasional 2020 di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Pondok Bambu, Jakarta. Pada tanggal 11 Maret 2020, Second Chance Foundation menggandeng DoubleTree by Hilton Hotel Jakarta melaksanakan kegiatan pelatihan menghias cupcake. Pelatihan diberikan oleh dua koki dari pihak hotel tersebut.

Anchor 1
Anchor 2
Anchor 3
Anchor 4
Anchor 5
Anchor 6
Anchor 7
Anchor 8
Anchor 9
logo-01.png
kupu kupu 2-01.png

KONTAK KAMI

icon contact-01.png

The East Tower lt. 33

Jl. DR. Ide Anak Agung Gde Agung No. 2 

RT.5/RW.2, Kuningan, Kuningan Tim., Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12950

icon contact 2-01.png

+62 21 579 00701

icon contact 3-01.png
  • Facebook
  • Twitter
  • YouTube
  • Instagram
bottom of page